Flores Datang dengan Tenun Ikat, Prancis Selatan pun Terpikat

By Admin

nusakini.com--KJRI Marseille bekerja sama dengan Pemkot Marseille dan Musée des Arts Asiatiques kota Nice telah menampilkan Rumah Tenun "Lepo Lorun" dari Flores, NTT dalam rangka promosi tenun Ikat Flores sebagai salah satu traditional knowledge dan chef d'œuvre Indonesia. 

Promosi dilakukan melalui pameran seni Consul Art ke-4 tahun 2016 selama 1,5 bulan di Maison de l'Artisanat et des Métiers d'Art/ MAMA kota Marseille dimana Indonesia diwakili dengan kain tenun Ikat "Lawo Gamba", serta demonstrasi pembuatan sarung tenun Ikat oleh Sdri. Alfonsa Horeng (pendiri Lepo Lorun) di Musée des Arts Asiatiques kota Nice dan MAMA- Marseille pekan lalu.

Tenun Ikat Flores telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya/heritage Indonesia dan bukan kategori kerajinan tangan, melainkan traditional knowledge (HKI) dengan karya seni bernilai tinggi (chef d'œuvre). Hal ini karena motif dan teknik menenun/weaving yang memerlukan ketelitian tingkat tinggi, rumit dan berkelas, serta perlunya pengetahuan tentang bahan-bahan ramah lingkungan serta presisi yang pas dalam proses pewarnaan benang, sehingga membutuhkan kesabaran serta waktu berbulan-bulan dari mulai pemintalan benang sampai menjadi kain/sarung. 

Pada saat demonstrasi, dipamerkan pula sejumlah kain tenun "Ikat" Flores koleksi rumah tenun "Lepo Lorun". Lebih kurang 260 orang masyarakat setempat telah mendapatkan pemahaman yang lebih baik terkait teknik tenun "Ikat" Flores, dan berharap agar presentasi budaya Indonesia dapat diadakan secara reguler. 

Baik pihak Museum Seni Asia-Nice dan MAMA menyatakan harapannya untuk dapat terus bekerjasama dengan KJRI Marseille serta berbagai institusi terkait di Indonesia. Tidak hanya dalam penyelenggaraan kegiatan secara reguler, namun kerja sama lainnya yang melibatkan sharing of best practices guna meningkatkan wawasan SDM bidang Museum/Galeri Seni. Selain itu, Musée des Arts Asiatiques menawarkan untuk dapat menjual produk seni Indonesia di butik souvenir mereka 

Rangkaian pelaksanaan presentasi serta demonstrasi tenun "Ikat" Flores di Marseille dan Nice tidak hanya telah memberikan para peserta pengetahuan mengenai kekayaan intelektual Indonesia serta meningkatkan minat masyarakat Prancis bagian Selatan untuk berkunjung ke Indonesia khususnya ke Flores, namun juga membuka peluang kerja sama lainnya antar seniman serta dengan Museum/Galeri Seni di Prancis bagian Selatan. (p/ab)